Selasa

Selamat Mengulang Tahun, Ibu [Puisi Untuk Ibu]

Sebuah puisi untuk Ibuku dihari lahirnya.

Ibu, boleh aku pinjam hatimu?
agar aku merasakan liang-liang luka yang sering kau ceritakan dari air matamu.
Bu, izinkan aku memeluk hatimu, agar aku merasakan kesedihan yg tersembunyi didalam senyummu. Ibu, engkau ialah lukisan yang tertata rapih pada dinding hidupku,

Ibu, doa'mu menjelma sebagai darah kebahagiaan yg mengalir di nadiku.
Dari tetes airmatamu lah segala doa menemukan muara.
Dari dekapmu, aku merasakan surga yg teramat nyata.
Pundakmu ialah tempat ternyaman untuk segala kesedihan.

Ibu, jika kau tanya sebesar apa aku mencintaimu, sentuhlah jantungku;
Sepanjang dan selama berdetak itulah aku ada utk mencintaimu.
Seberapa besar aku menyayangimu?
Selapang engkau merawat luka dan kesedihanku.

Ibu, sulit kuhitung bulir keringat yg keluar dr tubuhmu. Tak ada yg lebih tabah dalam hidupku selain airmatamu yg tak pernah lelah mendoakanku. Selamat Mengulang Tahun, Ibu dan Panjang Umurlah. Semoga Tuhan meleburkan doa-doaku sebagai cahaya di lelap letihmu.

 ~Dari Aku, Sang Ksatria bersenjata nurani yang kau impikan hadir dinyatamu..

0 komentar: